Friday, May 31, 2013

Aktor Intelektual Bentrokan Adonara Disinyalir dari Jakarta - Pos Kupang

Aktor Intelektual Bentrokan Adonara Disinyalir dari Jakarta - Pos Kupang
Aktor Intelektual Bentrokan Adonara Disinyalir dari Jakarta
Pos Kupang - Kamis, 15 November 2012 | 09:47 WITA
Ricki-HP-Sitohang.jpg
POS KUPANG/VEL
Kapolda NTT, Brigjen (Pol) Ricki HP Sitohang
POS KUPANG.COM, KUPANG -- Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) NTT mengendus aktor intelektual di balik perang tanding Lewonara dan Lewobunga  yang terus berkecamuk di Adonara, Kabupaten Flores Timur. Aktor di balik perang tanding di Adonara disinyalir berasal dari Jakarta.

Kepala Kepolisian Daerah NTT, Brigadir Jenderal Polisi, Ricky HP Sitohang, mengatakan hal itu saat ditemui wartawan di Markas Polda NTT, Selasa (13/11/2012) siang.  Ia dikonfirmasi terkait situasi dan langkah Polda NTT untuk mengendalikan perang tanding 'jilid tiga' dua kubu di Adonara.

"Saya perhatikan ada aktor intelektual di belakang aksi perang tanding yang terus berlangsung. Aktor itu berasal dari Jakarta. Kami sudah mendapatkan informasi itu. Ada aktor intelektual yang menginginkan agar tanah itu diambil alih. Padahal, kalau tidak dipatok tidak akan berdampak sama sekali. Hanya batas desa saja kok ribut," ujar Ricky.

Kapolda menjelaskan, keberadaan aktor tersebut terlihat dari persoalan kecil dalam masalah itu, tetapi terus disulut sehingga menjadi besar. Namun ia enggan berkomentar terkait motif di balik perang tanding tersebut.  Ricky mengkhawatirkan motif yang disampaikan dapat membentuk opini menjelang pelaksanaan pemilihan gubernur (pilgub)  NTT tahun 2013.

Kapolda merasa peran polisi lebih besar dalam penanganan konflik perang tanding di Adonara. Sementara pemerintah daerah kurang pro aktif untuk penanganan akar permasalahannya.

Mengenai efektifitas tim yang dibentuk pemerintah, Kapolda Ricky menyatakan, tim kurang bekerja maksimal. Ia mendapat informasi masih ada perbedaan pendapat untuk penyelesaian konflik antara tim yang dibentuk pemerintah sendiri.

Kapolda mengatakan, ia turun ke lokasi beberapa waktu lalu untuk memotivasi anggota dan cepat mengambil tindakan penanganan konflik agar tidak memakan  korban jiwa manusia. Pasalnya, jajaran Polda NTT sudah berusaha maksimal untuk meredam konflik perang tanding antara dua belah pihak.

Usaha itu, demikian Ricky, ditunjukkan salah satunya sudah empat kali ia turun langsung memimpin pengamanan. "Bahkan kami sudah  maksimal. Besok (hari ini) saya turun lagi ke lokasi lantaran perintah Kapolri harus  mengeliminer agar tidak terjadi seperti daerah lain," ujarnya.

Selama tiga kali turun memimpin jalannya pengamanan, Kapolda Ricky menyatakan, persoalan akan selesai manakala pemerintah daerah optimal bekerja. Apalagi topik yang dipersoalkan kedua belah pihak masalah tanah ulayat. Untuk itu pemerintah harus tegas mengambil sikap sesuai aturan yang ada.

Untuk pengamanan lebih lanjut, Ricky  menyatakan, sudah memerintahkan pergeseran pasukan dari beberapa polres terdekat. Pasukan yang diturunkan ke Adonara berasal dari Polres Lembata, Sikka dan Ende.

Seperti diketahui Perang tanding jilid III pecah di Adonara, Flores Timur, Selasa (13/11/2012). Warga Lewonara dikepung dan diserang warga Lewobunga menggunakan senjata rakitan, bom rakitan, panah dan sejumlah senjata tajam lainnya.  Akibatnya, satu tewas dan 19 orang luka-luka, baik warga Lewonara maupun warga Lewobunga. Selain korban manusia, dua kendaraan truk, delapan sepeda motor dan sejumlah rumah terbakar.

Pengepungan dan serangan itu menyebabkan satu orang warga Lewonara tewas dan 13 orang lainnya luka berat dan ringan. Peristiwa ini terjadi usai paha kemaha atau penetapan tapal batas di Got Hitam, Dusun Riangbunga, Kecamatan Adonara Timur, yang selama ini menjadi sengketa antara warga Desa Lewonara dan warga  Lewobunga. Sekitar lima orang warga Lewobunga mengalami luka berat dan ringan. Warga yang tewas, yakni Laos Hege. Ia diduga dihantam menggunakan benda tumpul persis di tengkuk (leher bagian belakang).

Informasi yang dihimpun menyebutkan, tiga orang terkena panah, dua orang terkena senjata rakitan.  Belum diketahui kondisi korban, sebab korban tidak dibawa ke Rumah Sakit Waiwerang dan RSUD Larantuka.(aly)

Editor : alfred_dama
Sumber : Pos Kupang

No comments:

Post a Comment